Rabu, 21 Februari 2018

Mengapa Kita Harus Khusyuk Dalam Sholat?

Barangkali ada yang bertanya, "Mengapa kita harus khusyuk dalam mengerjakan sholat ?
pertanyaan ini bisa kita jawab dengan beberapa sisi

Pertama : Karena sholat merupakan ritual pertemuan seorang hamba dengan Rabbnya.

Allah-lah yang menciptakan alam semesta dan menundukkannya untuk manusia. Dia pula yang telah menyempurnakan nikmatnya kepada kita, baik yang nampak maupun yang tersembunyi. Jika demikian, mengapa kita tidak berlaku khusyuk dan merendahkan diri sebagai rasa syukur kepada-Nya ?

Kedua : karena jantung seseorang itu cenderung merasa berdebar ketika ingin menemui orang yang dihormati atau dicintai, misalnya.

Demikian juga ketika hendak menemui pimpinan atau menemui kekasihnya. Lalu bagaimana hatinya tidak merasa gembira, berdesir, dan berdebar-debar ketika hendak bertemu dengan Dzat yang ditangan-Nya seluruh kerajaan, yang lebih dia cintai daripada semua kekasih serta Dzat yang paling dekat dengannya.

Ketiga : Karena sholat merupakan hubungan ruhani dengan Allah semata

Keempat : Karena sholat adalah tiang agama

Kelima : Karena sholat merupakan wasiat Rasulullah SAW saat menjelang wafat. Beliau saat itu mengucap, "Sholat, sholat." maka jika tidak khusyuk, berarti telah merusak dan menyia-nyiakan sholat yang telah diwasiatkan Rasulullah.

Keenam : karena berdoa dalam sholat dengan hati yang khusyuk, menjadikan akal pikiran dapat memaknai doanya itu. inilah yang merupakan syarat pertama diterimanya  doa.

Rasulullah bersabda :

"Berdoalah kalian kepada Allah dengan meyakini bahwa doa itu akan dikabulkan, Dan ketahuilah, sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa yang keluar dari hati yang lalai atau lupa"

Ketujuh : karena sholat merupakan amalan yang pertama kali dihisab.

Kedelapan : Kekhusyukan dapat mengubah dan membedakan pahala sholat seseorang dengan yang lainnya.

Rasulullah SAW bersabda :

"Sesungguhnya, ketika seorang hamba selesai dari sholatnya, tidak ditulis pahala sholat baginya kecuali hanya setengahnya, sepertiganya, seperempatnya, seperlimanya, seperenamnya, sepertujuhnya, seperdelapannya, sepersembilannya, atau sepersepuluhnya."

Kesembilan : Kekhusyukan dapat mendekatkan ruh orang yang sedang sholat dengan Dzat yang menciptanya

Kesepuluh : Karena Allah SWT berjanji kepada orang-orang yang khusyuk dalam sholatnya bahwa mereka akan dikaruniai kemenangan, yaitu keselamatan di dunia dan di akhirat.

Allah Ta'ala berfirman, "Sesungguhnya beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam sholatnya." (QS. Al-Mukminun : 1-2)

Setelah Allah memuji mereka karena sholat dan kekhusyukan yang mereka lakukan, Dia juga menyebutkan sejumlah sifat yang dimiliki oleh mereka. Kemudian Allah mengakhirinya dengan kata sholat juga.

Allah Ta'ala berfirman :

"Dan orang-orang yang memelihara sholatnya." (QS. Al-Mukminun : 9)

Lalu Allah menjanjikan kepada mereka surga firdaus,

"Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi surga firdaus. Mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Mukminun : 10-11)

(Syaikh Nada, Kiat memperbaiki sholat,2009)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar